Entri Populer

Selasa, 19 April 2011

Sikap

2.1  Sikap
2.1.1     Pengertian Sikap
Menurut Louis Thurstone dalam Azwar (2011) mendifinisikan sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable). Menurut Breckler DKK mendefinisikan sikap sebagai reaksi dari afektif, perilaku dan kognitif terhadap suatu objek. Ketiga komponen ini secara bersama mengorganisasikan sikap individu (Azwar, 2011).
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya) (Soekidjo, 2010).
2.1.2     Komponen Pokok Sikap
Menurut Allport dalam Soekidjo (2010) sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu:
1.   Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek.
Artinya, bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. Sikap orang terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) misalnya, berarti bagaimana pendapat atau keyakinan orang tersebut terhadap K3.
2.   Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek.
Artinya, bagaimana penilaian (terkandung di dalam faktor emosi) orang tersebut terhadap objek. Seperti contoh di dalam butir 1 tersebut, berarti bagaimana orang menilai terhadap K3, apakah hal yang biasa saja atau hal yang penting.
3.   Kecendrungan untuk bertindak (tend to behave).
Artinya, sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berprilaku terbuka (tindakan). Misalnya, tentang contoh sikap terhadap K3 di atas, adalah apa yang dilakukan seseorang bila dia sedang berada di tempat kerja.
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam membentuk sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Soekidjo, 2010).
2.1.3     Tingkatan Sikap Berdasarkan Intensitasnya
Tingkatan sikap berdasarkan intensitasnya adalah sebagai berikut:
1.   Menerima (receiving). Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek).
2.   Menanggapi (responding). Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
3.   Menghargai (valuing). Menghargai diatikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi orang lain merespon.
4.   Bertanggung jawab (responsible). Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang diyakininya.seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya dia harus berani mengambil resiko bila ada orang yang mencemoohkan atau adanya resiko lain (Soekidjo, 2010).
2.1.4     Faktor Pembentuk Sikap
Faktor sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang atau masyarakat di samping faktor di luar sikap. Sikap itu sendiri terbentuk oleh 3 faktor sehingga dapat mempengaruhi budaya kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu :
1.   Faktor Predisposisi (Predisposing Factors) yang terwujud dalam pengetahuan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2.   Faktor Pendukung (Enabling Factors) yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan dan keselamatan kerja.
3.   Faktor Pendorong (Reinforcing factors) yang terwujud dalam perilaku petugas kesehatan ataupun petugas lainnya, merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat (L Green, 2003).

1 komentar: